Selasa, 30 April 2013


BURSA VALAS

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi saat ini transaksi perdagangan tidak hanya terbatas di dalam negeri saja tetapi juga dengan negara-negara lain. Sekecil apapun transaksi tersebut apabila melibatkan dua negara atau lebih pastilah membutuhkan pertukaran atau perdagangan valuta asing.
Berkaitan  dengan transfer dana yang bersifat internasional tersebut, maka di setiap negara diperlukan pasar valuta asing. Transaksi perdagangan valuta asing tidak terlepas dari pergerakan atau fluktuasi nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain karena keduanya merupakan suatu bagian yang utuh yang tak terpisahkan.
Bursa valuta asing atau bursa valas merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat memperjualbelikan mata uang asing. Masing-masing negara memiliki mata uang yang berbeda. Bila terjadi perdagangan antarnegara,diperlukan valuta asing atau devisa,yaitu mata uang yang dapat diterima oleh dunia internasional. Sebagai ilustrasi, perhatikanlah dua contoh berikut ini.
Seorang pengusaha di Jakarta ingin membeli mesin-mesin dari perusahaan industri ternama di Jerman. Sudah tentu pengusaha di Jerman minta di bayar dalam euro. Oleh karena uang rupiah tidak berlaku di Jerman, pengusaha Indonesia itu harus memberi euro dari bank devisa dengan harga tertentu. Harga yang dibayar untuk membeli uang asing tersebut dinamakan kurs.
Di lain kesempatan, seorang karyawan baru pulang dari Amerika Serikat. Di dompetnya masih cukup banyak terdapat lembaran uang Dollar AS. Mata uang itu tidak bisa dipakai di tanah air. Ia harus menukarkannya dengan mata uang rupiah. Maka ia menjual uang dollarnya ke bank devisa sesuai dengan kurs yang berlaku.
Dua contoh di atas memperlihatkan bahwa mata uang asing dapat diperjualbelikan. Jual beli valuta asing ini terjadi di pasar yang khusus, yaitu bursa valuta asing. Dengan demikian, bursa valuta asing merupakan pasar tempat diperjualbelikan macam-macam mata uang asing.
Penentuan kurs valuta asing dalam keadaan pasar bebas dibentuk oleh interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap valuta asing tersebut. Permintaan akan valuta asing sebagian besar datang dari para importir yang harus membayar impor barang atau jasa dari luar negeri, sedangkan penawaran valuta asing sebagian besar berasai dari para eksportir yang hasil ekspornya dibayar dalam mata uang asing. Permintaan valuta asing juga datang dari orang-orang yang mau berangkat ke luar negeri atau orang-orang yang mau menanamkan uangnya di luar negeri. Di Indonesia kurs resmi ditentukan oleh Bank Indonesia dengan nama kurs konvensi atau nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah. Kurs valuta asing terpenting setiap hari dapat diketahui dari bank-bank devisi atau surat kabar.

























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Valas dan Bursa Valas
      Valas atau foreign exchange (forex) atau foreign currencydiartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi dan keuangan internasional atau luar negeri dan biasanya mempunyai catatan kurs resmi pada Bank Sentral atau BI. Sedangkan bursa valas atau pasar valas adalah suatu tempat atau sistem dimana perorangan, perusahaan, dan bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan melakukan pembelian atau permintaan (demand) dan penjualan atau penawaran (supply) atas valas (forex).
Menurut Madura (2000:58), pasar valas adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta (mata uang) untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Atau jika diartikan secara sederhana, pasar valas adalah perdagangan mata uang (valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya.
Menurut Kuncoro (1996:105), pasar valas adalah semua kegiatan bisnis internasional memerlukan transfer uang dari satu negara ke negara lain. Sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengkonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar valas.
Di bursa valas ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan dari posisi transaksi yang dilakukan.Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam prakteknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis.
Dalam perkembangannya uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal tahun 70-an. Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain adalah :
1.    Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing.
2.    Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.
3.    Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex, faximile, internet maka memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga transaksi lebih mudah di lakukan.
4.    Keuntungan yang di peroleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.

B.     Faktor- faktor yang mempengaruhi valuta asing
1.      Suku bunga (interest rates)
Tinggi atau rendahnya suku bunga yang ditawarkan oleh suatu negara akan berpengaruh terhadap modal yang mengalir masuk ke negara tersebut. Semakin tinggi suku bunga maka semakin tinggi arus modal yang masuk dan dengan sendirinya akan meningkatkan permintaan mata uang negara yang bersangkutan.
2.      Kinerja ekonomi
Beberapa data ekonomi merupakan indikator penting yang menunjukkan kesehatan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang diperlihatkan oleh data atau indikator tersebut akan mendorong laju inflasi yang kemudian dapat membuat bank sentral menaikkan tingkat suku bunga.
Umumnya lembaga riset atau perbankan telah memiliki(dan mempublikasikan) perkiraan sebelum dirilisnya data ekonomi tersebut. Pasar juga biasanya akan bergerak sesuai dengan arah perkiraan tersebut untuk mengantisipasi lonjakan. Jika perkiraan baik, maka harga akan relatif menguat dan sebaliknya jika perkiraan buruk, maka harga akan relatif melemah. Lonjakan pergerakan harga umumnya terjadi jika terdapat perbedaan yang berarti antara perkiraan pasar dan laporan aktualnya.
3.      Kondisi politik
Pemilihan Umum (Pemilu), partai pemenang, presiden dan struktur kabinet, suhu politik internasional dan perang adalah beberapa faktor politik yang dapat mempengaruhi pasar. Bila dibandingkan dengan instrumen lain, pasar Forex merupakan pasar yang paling responsif terhadap even politik, bahkan terkadang lebih besar dibanding efek yang ditimbulkan oleh faktor ekonomi. Hal ini terjadi karena faktor keamanan suatu negara merupakan hal terpenting dalam investasi. Ketidakstabilan yang muncul dapat mendorong investor menarik dana dari negara tersebut dan menanamkannya ke negara lain yang lebih memiliki kepastian. Investor cenderung menarik dana dengan cepat pada sinyal apa saja yang mengindikasikan ketidakpastian kondisi, sebagai contoh Thai Baht pernah didevaluasi 10% akibat terjadinya kerusuhan di Thailand.
4.      Intervensi pemerintah
Bank sentral dapat melakukan intervensi di pasar mata uang, dengan melakukan pembelian atau penjualan, sepanjang pergerakan pasar tidak sesuai dengan kebijakan moneter yang dianut. Intervensi kadang dilakukan bersamaan atau bekerjasama dengan negara lain untuk memperkuat efeknya terhadap mata uang. Secara sederhana bisa disimpulkan bahwa faktor utama dari faktor fundamental yang mempengaruhi tren pasar forex karena pengaruhnya terhadap perputaran arus uang adalah tingkat suku bunga dan tingkat inflasi, dimana tingkat inflasi berpengaruh terhadap suku bunga dan produktifitas. Faktor kedua adalah faktor kepercayaan, karena merupakan gambaran sentimen terhadap ekonomi dan faktor ketiga adalah faktor kebijakan moneter yang dapat memicu intervensi.


C.    Mekanisme Pasar Valuta Asing
Kuncoro (1996:107) seandainya ada mata uang tunggal internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi yang kompleks dan beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan penawaran valas.
Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$.
Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh dollar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.
Dalam perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-negara dengan cadangan mata uang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar valuta asing yang bebas.Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per harinya. Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (Return On Investmentatau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi. Karena hal inilah wajar ketika tahun 1997 terjadi krisis keuangan di Negara di Asia begitpun tahun 1991 di Amerika.
Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam prakteknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis.

D.    Pelaku Pasar Valas
   Madura (2000:648) menjelaskan para pelaku dari pasar valuta asing adalah:
Market composed primarily of banks, serving firms and consumers who wish to buy or sell various currencies.” Definisi tersebut diartikan sebagai pasar yang pelakunya terdiri dari bank-bank, perusahaan-perusahaan, dan masyarakat yang ingin membeli atau menjual mata uang berbagai negara.
      Kuncoro (1996:108-113) menjelaskan pelaku utama dalam pasar valas amat beragam, tidak hanya dalam skala operasi namun juga tujuan dan metode memanfaatkan pasar ini. Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi:
1)    Individu
Individu-individu yang bermain di pasar valas terdorong oleh kebutuhan bisnis dan pribadinya. kebutuhan pribadi misalnya seseorang ingin mengirim sejumlah uang kepada familinya di luar negeri. kebutuhan bisnis muncul apabila seseorang terlibat dalam bisnis internasional, contohnya importir individu.
2)      Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan bank investasi.


3)      Perbankan
Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya. Istilah teknis untuk menyebut para pedagang ini adalah exchange dealer atau exchange trader.
4)      Bank Sentral
Bank Sentral memasuki pasar valas dengan tujuan utama bukan untuk memperoleh laba atau menghindari resiko dari operasi valas yang dilakukannya. Tujuan utama Bank Sentral adalah mempengaruhi nilai mata uangnya dan nilai mata uang penting lain agar bergerak sesuai dengan nilai yang menurut Bank Sentral tersebut sesuai dengan kepentingan ekonomi negaranya.
5)      Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu dilindungi di pasar valas.
6)      Pialang Pasar Valas
Pialang pasar valas adalah perantara yang menghubungkan antara pihak yang membutuhkan dan menawarkan valas di pasar valas. Untuk jasa perantara, pialang mengenakan biaya yang telah disepakati, yang disebut brokerage. Salah satu modal dasar dasar pialang adalah penguasaannya atas informasi pasar. Informasi sempurna karena dapat mempertemukan berbagai pelaku pasar valas inilah yang membuat pasar valas menjadi pasar yang efisien.

E.     Fungsi Pasar Valas
Nopirin (1987:165-166) menyebutkan beberapa fungsi pokok pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu:
1.      Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank serta pedagang.
  1. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit.
  2. Memungkinkan dilakukannya hedging. Seorang pedagang melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs.
F.     Motif Bertransaksi Valas
Adapun motif utama keterlibatan peserta pasar dalam pasar valas yaitu: trading, hedging (belas kasih), speculating. Sedangkan tujuan lebih terperinci sebagai berikut:
·         Komersial: berupa ekspor impor, lalu lintas modal
·         Funding: berupa pinjaman valuta asing, dan kebutuhan cashflow
·         Invesatsi: berupa commercial investmen, property investmen, dan portofolio investmen
·         Marketmaking: berupa perdagangan valuta asing yang dilakukan bank-bank dengan menawarkan harga dua arah sebagai marketmaking
·         Position taking: aktivitas ini lazim ditemui untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada aktivitas ini maka pelaku pasar akan memposisikan dirinya sesuai dengan kecenderungan menguat atau melemahnya mata uang.

G.    Mata Uang Dunia Yang di Perdagangkan
Ada tujuh mata uang dunia yang biasanya di perdagangkan. ketujuh mata uang dunia tersebut adalah:
1.      Dolar Amerika / USD
  1. Poundsterling Inggris / GBP
  2. Euro Dolar / EUR
  3. Swiss Franc / CHF
  4. Japanese Yen / JPY
  5. Australian Dolar / AUD
  6. Canadian Dolar / CAD
H.    Kelebihan dan Kelemahan Pasar Valas
1.      Kelebihan Pasar Valas:
a.       Transaksi 24 Jam
Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valas berjalan 24 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu. Berikut ini adalah perkiraan jadwal pasar valas berdasarkan waktu lokal New York:
·         Pasar valas New York buka pada pukul 08:00;
·         Pasar valas Jepang dibuka pada pukul 19:00;
·         Singapura dan Hongkong dibuka pada pukul 21:00;
·         Pasar Eropa dibuka di Frankfurt pada pukul 02:00 dan satu jam kemudian pasar London dibuka;
·         Pasar valas Australia dimulai pada pukul 18:00.
b.      Likuiditas
Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar valas menjadi sangat likuid sekaligus bisa menjadikan harga menjadi lebih stabil. Dengan begitu, trader bisa membuka atau menutup posisi pada fair market price.
c.       Rendahnya Biaya Transaksi
Biaya transaksi di pasar valas secara online tidak ada, namun hanya dikenakan biaya yang jumlahnya cukup beragam salah satu contohnya adalah biaya pada saat penarikan dana dari akun forex.
d.      Keuntungan dari Kenaikan dan Penurunan Harga
Para trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga beli (ask/offer) dengan harga jual/harga penutupan (bid) pada pesanan beli (buying order). Sedangkan pada pesanan jual (selling order), keuntungan didapat dari selisih antara harga jual (bid) dengan harga beli/penutupan (ask/offer).
e.       Marjin Perdagangan
Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor melebihi jumlah modal yang dimiliki.



f.       Two way opportunities
Dapat menghasilkan keuntungan 2 arah, ketika market naik atau pun ketika market turun. Hal ini tidak berlaku bagi investasi jenis lain (1 way opportunity), sebagai contoh: saham.
g.      Fungsi Leverage (daya ungkit atau faktor pengali)
Dengan modal relatif kecil anda dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar. Contoh: tanpa leverage anda hanya akan mendapatkan $0.01/point dengan modal $100. Tapi dengan leverage 1:100 maka anda dapat menghasilkan $1/point dengan modal yang sama ($100). Resiko valas (forex)
2.      Kelemahan Pasar Valas
Selain terdapat keuntungan, perdagangan valas juga mengandung beberapa risiko, antara lain sebagai berikut:
a.       Risiko Kurs Pertukaran (Exchange Rate Risk)
Risiko ini timbul sebagai akibat dari naik-turunnya nilai tukar (kurs) valas.
b.      Risiko Negara Asal
Risiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang mata uangnya di perdagangkan di pasar valas contohnya seperti intervensi bank sentral di negara tersebut dengan menaikkan tingkat suku bunga, melepas obligasi pemerintah, pembelian valuta asing secara besar-besaran oleh pemerintah dan sebagainya.

I.       Tujuan Dalam Melakukan Transaksi Valas
Transaksi valas baik yang dilakukan oleh bank, perusahaan lainnya ataupun individu mengandung beberapa tujuan. Tujuan ini berbeda-beda dengan apa yang ingin diperoleh dari transaksi tersebut.
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh perusahaan atau badan maupun individu adalah sebagai berikut:
1.      Untuk transaksi pembayaran
  1. Mempertahankan daya beli
  2. Pengiriman ke luar negeri
  3. Mencari keuntungan
J.      Margin Trading
Merupakan kegiatan pembelian valas secara terus-menerus dalam suatu pasar. misalnya di New York untuk kemusian dijual kembali dengan segera dipasar lain dengan harga yang lebih tinggi misalnya di Paris. Dan sistem penjualan berlangsung secara spot (tunai).
Secara umum margin trading yang dilakukan oleh bank haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.      Dilaksanakan berdasarkan kebijakan direksi bank dan dengan kontrak yang sudah disetujui sebelimnya.
  1. Dilakukan atas dasar tersedianya margin deposit yang ada.
  2. Ditetapkan setinggi-tingginya 10 % dari modal bank untuk kepentingan bank.
  3. Harus dicantumkan kedalam laporan mingguan dan juga laporan bulanan.

















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam pasar kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai tukar mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing. Pelaku pasar uang antara lain dealer, perusahaan atau persorangan, spekulan, bank sentral, dan pialang. Jenis-jenis pasar valuta asing yaitu pasar spot, pasar forward, currency futures, dan currency options.
      Dengan adanya pasar valuta asing memungkinkan dilakukannya lindung nilai (hedging) dengan tujuan untuk menghilangkan atau mengurangi risiko kerugian akibat perubahan kurs.
DAFTAR PUSTAKA

Mudrajad, Kuncoro. 1996. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: BPFE.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar