A.
Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Pada umumnya ciri makhluk hidup ada 9 yaitu bergerak, peka terhadap rangsang(iritabilitas),
memerlukan makan (nutrisi), bernafas (respirasi), tumbuh dan berkembang,
berkembangbiak (reproduksi), adaptasi, regulasi, dan ekskresi. Berikut ini
merupakan penjelasan ciri-ciri makhluk hidup secara lengkap :
1 . B e
r g e r a k
Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau
sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak
yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu
jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari,
dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan
juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat
gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa
tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.
2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas). Hal
ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:
§ Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang
sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
§ Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan
berkokok.
§ Manusia jika diberi bau yang merangsang akan
menanggapi rangsang, misalnya bersin.
3 .
Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup,
menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang
berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri
melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan
sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.
4 . Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga
memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan
vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang,
cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata,
pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia
bernafas dengan paru-paru.
5 . Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang
irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh
hormon, nutrisi dan lingkungan.
6 . Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian
jenisnya. Caraberkembangbiak sebagai berikut :
§ Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang
melibatkan sel telur dan sel sperma.
§ Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan
yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.
7 . A d
a p t a s i
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat
tiga macam adaptasi,
yaitu:
§ Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap
alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk
menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas
bidang penguapan.
§ Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap
lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel
darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya
kental
§ Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap
lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya,
ikan paus muncul ke permukan secara periodik.
8 . Re
g u l a s i
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang
diatur oleh syaraf dan hormon.
9 . E k
s k r e s i
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam
proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga
menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa
tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia
mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan mengeluarkan karbondioksida
melalui insang.
B.Klasifikasi
Makhluk Hidup
Di bumi keanekaragaman makhluk hidup sangat beranekaragam dan semakin lama bertambah banyak, tentu saja
keanekaragaman juga tertambah. Dengan adanya makhluk hidup yang jumlahnya
berjuta-juta itu bagaimana kita akan mempelajarinya? Untuk mempelajari makhluk
hidup tersebut, manusia berusaha menyederhanakan makhluk hidup dengan
menggolong-golongkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.
Di dalam kelompok yang mempunyai ciri-ciri yang sama tersebut pastilah ditemukan lagi perbedaan-perbedaan.
Kemudian dibentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan persamaan
ciri-ciri yang dimiliki, sehingga akan diperoleh kelompok terkecil dengan
persamaan ciri yang sama. Ilmu yang mempelajari pengelompokkan makhluk hidup dengan suatu sistem tertentu disebut klasifikasi atau taksonomi.
Lebih jelasnya, simak penjelasan tentang klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri berikut
ini!
Pada
abad ke-18 Carolus Linnaeus (1707 – 1778), seorang ahli biologi dari Swedia
memperkenalkanklasifikasi berdasarkan persamaan struktur. Makhluk hidup yang mempunyai
struktur tubuh yang sama ditempatkan dalam satu kelompok. Bila dalam satu
kelompok ditemukan perbedaan–perbedaan, maka dipisahkan dalam kelompok yang
lebih kecil lagi begitu seterusnya. Hal ini menghasilkan setiap kelompok kecil
mempunyai persamaan ciri.
Dengan cara seperti ini maka makhluk yang ada dipermukaan bumi ini dibedakan
menjadi dua (2) kelompok dunia kehidupan besar yaitu: dunia hewan atau Animalia
dan dunia tumbuhan atau Plantae. Selanjutnya setiap dunia akan dibagi menjadi
kelompok-kelompok lebih kecil yang disebut dengan takson-takson. Dunia hewan
akan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a. Kingdom atau kerajaan.
b. Filum.
c. Class atau kelas.
d. Ordo atau bangsa.
e.
Familia atau suku.
f.
Genus atau marga.
g.
Species atau jenis.
Dalam dunia tumbuhan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut:
a.
Kingdom atau kerajaan.
b. Divisi.
c. Class atau kelas.
d. Ordo atau bangsa.
e.
Familia atau suku.
f.
Genus atau marga.
g. Species
atau jenis.
Selain itu, di dalam klasifikasi makhluk hidup menggunakan sistem yang disebut dengan Sistem Binomial Nomenklatur
(Sistem nama ganda). Di dalam sistem Binomial Nomenklatur mempunyai
aturan-aturan sebagai berikut:
1. Species terdiri dari dua kata, kata pertama
menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan sifat spesifikasinya.
2. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua
dengan huruf kecil.
3.Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang
dilatinkan dengan dicetak miring atau digaris bawahi.
Contoh
: Nama species Pisang ; Musa paradisiaca L
Genus : Musa
Species : paradisiaca
Pelaku pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkat dengan L
Beberapa
alasan dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena:
1.Agar tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi
makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis.
2.Nama ilmiah jarang berubah.
3.Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh
dunia.
Menurut RH.Whittaker yang didukung oleh banyak ahli biologi, pada tahun 1969 dikembangkan klasifikasi makhluk
hidup menggunakan sistem lima kingdom sebagai berikut :
1 . Monera
2 . Protista
3 . Fungi
4 . Plantae
5 . Animalia
Kindom Monera
Pada
bagian kingdom ini terdapat hal-hal penting yang perlu diketahui, yaitu:
1.Monera berasal dari kata monares yang berarti tunggal.
2.Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki
selubung inti sehingga bersifat prokariotik. Misal: bakteri dan ganggang biru
1)BakteriStruktur bakteri masih sangat sederhana
tetapi mempunyai peranan yang penting. Umumnya tidak memiliki klorofil dan
bersifat heterotrof. Tempat hidup bakteri di mana-mana misalnya di kulit, di
mulut, di tanah, dan sebagainya. Berdasarkan bentuknya bakteri dibedakan
menjadi 3 macam yaitu :
Bacillus : bakteri berbentuk batang atau
basil. Terdapat tiga macam bentuk bacillus, yaitu :
§ Streptobacil, berbentuk panjang seperti rantai.
Contoh: Bacillus antrhracis, penyebab penyakit antraks
§ Diplobasil, berkelompok dua-dua.
§ Basil tunggal.
Coccus : bakteri berbentuk bola.
Terdapat lima macam bentuk coccus, yaitu:
§ Monococcus, tunggal
§ Diplococcus, berkoloni dua-dua
§ Sreptococcus, seperti rantai Ilmu Pengetahuan Alam - Kelas
VII SMP/MTs 207
§ Staphylococcus, seperti buah anggur
§ Sarcina, berbentuk kubus.
Spirillum : bakteri berbentuk spiral.
Terdapat tiga macam bentuk spririllum, yaitu :
§ Spiral, berbentuk lebih dari setengah lingkaran
§ Koma, berbentuk kurang dari setengah lingkaran
§ Spirochaeta, berbentuk sulur berpilin.
Terdapat
bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia. Bakteri yang menguntungkan bagi manusia, antara lain :
Clostridium pasteurianum dan Azotobacter chroococcum ; mengikat nitrogen sehingga
dapat menyuburkan tanah.
Rhizobium
radicicola; terdapat dalam bintil akar kacang dapat
menyuburkan tanah.
Bakteri
yang merugikan bagi manusia, antara lain :
§ Salmonella typhosa, penyebab penyakit tipus.
§ Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC.
§ Clostridium tetani, pemyebab penyakit tetanus
§ Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri.
2)
Ganggang biru (Chyanophyta).
Merupakan
ganggang bersel satu, berbentuk koloni atau multisel. Selain mempunyai klorofil
karotenoid juga mempunyai pigmen yang tergolong fibobilin yaitu fikosianin
berwarna biru dan fikoeritrin berwarna merah. Mengapa diberi nama ganggang
biru? Nama ganggang biru, sebab warna yang dominan berwarna biru. Manfaat
ganggang biru, antara lain: Anabaena azollae digunakan sebagai pupuk,
Spirullina sebagai bahan makanan yang mengandung protein dan lain–lain.
Kindom
Protista
Protista bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti, bersel tunggal
dan multiseluler. Misal: Protozoa yang mempunyai ukuran sangat kecil, satu sel,
hidup di air atau parasit pada makhluk lain, berkembangbiak membelah diri.
Berdasarkan alat geraknya hewan bersel satu dibagi menjadi:
1.Hewan berkaki semu atau Rhizopoda, tubuhnya dapat
membentuk kaki semu/pseudopodia Contoh : Amoeba proteus, Entamoeba coli. 208
Ilmu Pengetahuan Alam - Kelas VII SMP/MTs
2.Hewan berbulu cambuk atau Flagellata, memiliki flagel
yang bergerak mirip dengan cambuk. Contoh : Chlamydomono, Trypanosoma, Euglena.
3.Hewan berbulu getar atau Ciliata, memiliki silia yang
selalu bergetar berfungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan. Contoh :
Paramaecium, Didinum.
4.Hewan berspora atau Sporazoa, berkembang biak dengan
spora. Contoh : Plasmodium.
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau
fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista,
namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan
morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara
mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan
diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan
karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista tidak memiliki kesamaan,
kecuali pengelompokan yang mudahbaik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa
memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung
air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer
vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista
lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi
manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.
Sejarah
Klasifikasi Protista
1. Tahun 1830an, Protista pertama kali diusulkan untuk
dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi Jerman, Georg A. Goldfuss
yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.
2. Tahun 1845, penganut Goldfuss mengembangkannya agar
meliputi semua hewan bersel satu seperti Foraminifera dan Amuba. Awal 1860an,
istilah Protoctista sebagai kategori klasifikasi pertama kali diusulkan oleh
John Hogg, yang menganggap protista harus juga meliputi apa yang dia sebut dengan
hewan dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia mendefinisikan Protoctista sebagai
kingdom keempat setelah tumbuhan, hewan, dan mineral.
3. Kemudian kingdom mineral dibuang oleh Ernst Haeckel,
tersisa tumbuhan, hewan, dan protista.
4. Tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan lagi
klasifikasi Hogg. Menurutnya, "Protoctista" secara harfiah berarti
"makhluk hidup pertama". Dia menyanggah istilah Haeckel protistakarena
meliputi mikroba tak berinti sel seperti Bakteri, sementara istilah protoctista
tidak meliputinya. Sebaliknya, protoctista meliputi eukaryota berinti sel
seperti diatom, alga hijau dan fungi.
5. Perombakan besar oleh Copeland ini kemudian menjadi
dasar dari klasifikasi Whittaker yang hanya membagi Protoctista menjadi
Protista dan Fungi. Kingdom Protista ini kemudian berfungsi sebagai pembeda
antara prokaryota yang dimasukkan kingdom Monera, dan mikroorganisma eukaryotik
yang dimasukkan Protista definisi Whittaker.
6. Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya
filogenetik molekular di akhir abad ke-20, karena ternyata protists dan monera
tidak ada hubungannya (bukan kelompok monofiletik).
Klasifikasi
tradisional
Protista
pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel. Secara tradisional, protista
digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kesamaannya dengan kerajaan
yang lebih tinggi yaitu meliputi Protozoa yang menyerupai hewan bersel satu,
Protophyta yang menyerupai tumbuhan (mayoritas algae bersel satu), serta jamur
lendir dan jamur air yang menyerupai jamur.
Dulu,
bakteri juga dianggap sebagai protista dalam sistem tiga kerajaan (Animalia,
Plantae termasuk jamur, dan Protista). Namun kemudian bakteri dipisah dari
protista setelah diketahui bahwa ia adalah prokariotik.
Protozoa,
protista yang menyerupai hewan
Protozoa
hampir semuanya protista bersel satu, mampu
bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa
pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum
terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Protoza dapat
ditemukan di mana-mana, seperti lingkungan berair dan tanah, umumnya mampu
bertahan pada periode kering sebagai kista (cyst?) atau spora, dan termasuk
beberapa parasit penting. Berdasarkan pergerakannya, protozoa dikelompokkan
menjadi
§ Flagellata yang bergerak dengan flagella(rambut
cambuk). Contoh: Trypanosoma, Trichomonas
§ Amoeboida yang bergerak dengan pseudopodia (kaki
semu/kaki akar) yaitu yang berarti setiap kali ia akan bergerak harus membentuk
kaki semu sebelum dapat bergerak dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel.
Contoh: Amoeba
§ Cilliata yang bergerak dengan silia (rambut getar).
Contoh: Paramaecium Sporozoa yang tidak memiliki
alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Plasmodium sp
Algae,
protista yang menyerupai tumbuhan
Algae
mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas. Termasuk
di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut :
§ Alga hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang
lebih tinggi (Embryophyta). Contoh: Ulva
§ Alga merah, mencakup banyak alga laut. Contoh:
Porphyra
§ Heterokontophyta, meliputi ganggang coklat, diatom,
dan lainnya. Contoh: Macrocystis.
Alga
hijau dan merah, bersama dengan kelompok kecil yang disebut Glaucophyta,
sekarang diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat dengan tumbuhan darat
berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler, sehingga lebih
tepat masuk dalam kelompok Archaeplastida, bersama-sama dengan tumbuhan biasa.
Protista
yang menyerupai jamur
Beragam
organisme dengan organisasi tingkat protista awalnya dianggap sama dengan
jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi chytrid, jamur lendir,
jamur air, dan Labyrinthulomycetes. Chytrid sekarang diketahui memiliki
hubungan dengan Fungi dan biasanya diklasifikasikan dengan mereka. Sementara
yang lain sekarang ditempatkan bersama dengan heterokontofita lainnya (yang
memiliki selulosa, bukan dinding chitin) atau Amoebozoa (yang tidak memiliki
dinding sel).
Klasifikasi
modern
Saat
ini istilah protist dipakai untuk mengacu pada eukariota bersel satu baik sel
independen atau kalaupun berkoloni tidak menunjukkan diferensiasi dalam
jaringan. Istilah protozoa dipakai untuk spesies heterotrofik dari protista
yang tidak membentuk filamen. Istilah ini tidak dipakai lagi di klasifikasi
modern. Klasifikasi modern berupaya menyajikan kelompok monofili berdasarkan
ultrastruktur, biokimia, dan genetika. Karena protista adalah parafili sistem
seperti itu seringkali memecah atau meninggalkan kingdom tersebut, ketimbang
memperlakukan kelompok protista sebagai eukaryota. Beberapa kelompok utama dari
protista, yang mungkin diklasifikasikan sebagai fila, disajikan di kotak
sebelah kanan. Banyak yang menganggapnya sebagai monofili, meskipun masih belum
meyakinkan. Misalnya, Excavata mungkin tidak monofili dan Chromalveolate
mungkin monofili jika haptophyta dan cryptomonad dimasukkan.
Metabolisme,
reproduksi, dan peranan protista
Flagelata
makan menggunakan penyaring, yaitu dengan melewatkan air melalui flagelanya.
Protista lain bisa menelan bakteri dan mencernanya secara internal, dengan
memanjangkan dinding selnya di sekitar makanannya, untuk membentuk sebuah
vakuola makanan. Makanan ini lalu masuk ke dalam sel melalui endositosis
(biasanya fagositosis; kadang-kadang pinositosis).
Sebagian
protista berkembang biak secara seksual (konjugasi), sementara lainnya secara
aseksual (fisi biner). Plasmodium falciparum, memiliki siklus hidup biologis
super kompleks yang meliputi berbagai macam makhluk hidup, sebagian
bereproduksi seksual, sebagian lain aseksual. Namun, masih belum jelas seberapa
seringnya reproduksi seksual menyebabkan pertukaran genetika antar strain yang
berbeda dari Plasmodium dan sebagian besar protista parasit adalah clonal line
yang jarang melakukan pertukaran gen dengan strain lain.
Beberapa
protista adalah patogen terhadap hewan dan tumbuhan. Plasmodium falciparum menyebabkan
malaria pada manusia dan Phytophthora infestans menyebabkan hawar daun pada
kentang. Pemahaman lebih mendalam tentang protista akan membuat penyakit ini
bisa diobati secara efisien.
Peneliti
dari Agricultural Research Service memanfaatkan protista sebagai patogen untuk
mengendalikan populasi semut api merah (Solenopsis invicta) di Argentina.
Dengan bantuan protista penghasil spora seperti Kneallhazia solenopsae populasi
semut api merah bisa berkurang 53-100%. Para peneliti berhasil menginjeksikan
protista itu ke lalat sebagai perantara untuk membunuh semut api merah, tanpa
membahayakan lalat itu.
Kindom
Fungi
Pada
bagian kingdom ini terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain:
1.Jamur terdiri dari sel satu dan sel banyak.
2.Tubuh tersusun dari benang-benang halus disebut
hifa.
3.Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak
bersekat.
4.Berkembangbiak dengan spora
Berdasarkan
bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.Jamur Ganggang (Phycomycetes) Pada tempe terdapat
benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk
maka permukan tempe akan membusuk.
2.Jamur Benar (Eumycetes) Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Berdasarkan tempat
pembentuk spora dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Ascomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti
kantong yang disebut askus. Misal : Penicillium sp.
Basidomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti
botol, umumnya jamur ini berukuran besar. Misal: Volvariella volvaceae (jamur
merang), Auricula volvaceae (jamur kuping).
Jamur
tidak sempurna (Deuteromycetes). Jamur
ini tumbuh pada roti, sisa makanan, tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia.
Biasanya termasuk kelompok jamur penyebab penyakit. Misal: Tinea versicolor
penyebab panu dan Aspergilus fimugtus penyebab penyakit saluran pernafasan pada
manusia.
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi
ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal
sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun
seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya
sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya
pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat
metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual
dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda
melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan
perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi
hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium
terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur
yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap
fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut
mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ,
"pengetahuan", "lambang").
Posisi
fungi dalam taksonomi
Sebelum
dikenalkannya metode molekuler untuk analisis filogenetik, dulu fungi
dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan/plantae karena fungi memiliki beberapa
kemiripan dengan tumbuhan yaitu tidak dapat berpindah tempat, juga struktur
morfologi dan tempat hidupnya juga mirip. Seperti tanaman, kebanyakan fungi
juga tumbuh di tanah. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari kerajaan
tumbuhan dan mempunyai kerajaan sendiri karena banyak hal yang berbeda. Fungi
bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke
hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena
fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang
mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang
tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.
§ Dengan jenis eukariota lainnya: Sama seperti
eukariota, sel fungi memiliki membran inti dengan kromosom yang mengandung DNA.
Selain itu, sel fungi juga memiliki beberapa organel sitoplasmik seperti
mitokondria, sterol, dan ribosom.
§ Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas dan
merupakan organisme heterotrof, memerlukan senyawa organik sebagai sumber
energinya.
§ Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel[6] dan
vakuola. Fungi bisa bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan seperti
grup tanaman basal lainnya (seperti tumbuhan paku dan lumut daun), fungi akan
menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut daun dan algae, fungi memiliki
nukleus yang haploid.
Cara
hidup
Fungi
hidup menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh
makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:
§ Saprofit
§ Parasit
§ Mutual
dan
lain - lain
Habitat
Fungi
Fungi
hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat
yang lembap. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembap.
Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa
organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang
asam.
Reproduksi
Fungi
Fungi
melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual
terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule serta
pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual
(spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual
dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
plasmogami dan tahap kariogami.
Klasifikasi
Fungi
Fungi
diklasifikasikan menjadi 6 klasifilasi:
§ Zygomycota
§ Ascomycota
§ Basidiomycota
§ Deuteromycota
§ Mikoriza
§ Lumut Kerak
Kindom
Plantae
Plantae dibedakan menjadi: ganggang, lumut, paku dan tumbuhan berbiji.
Ganggang atau alga Berdasarkan zat warna alga
dibedakan menjadi empat (4) golongan, yaitu :
1. Alga hijau atau Chlorophyceae, memilik pigmen hijau
dan kuning/karoten, mutiseluler, berbentuk benang/lembaran. Contoh: Spirogyra,
Chlorella, Chlorococcum.
2. Alga merah atau Rhodophyceae, memiliki pigmen
fikoeritrin/ merah, hidup di laut agak dalam. Contoh: Euchema spinosum bahan
agar-agar.
3. Alga pirang atau Phaeophyceae, berwarna coklat
kehijau-hijauan, banyak mengandung asam Alginat untuk industri tekstil dan
obat-obatan. Contoh: sargassum dan turninaria .
4. Alga kersik atau Chrysophyceae, hidup di laut, bangkai
alga ini di dasar laut akan membentuk lapisan tanah yang disebut diatomae yang
berguna untuk bahan isolasi, alat gosok logam dan bahan isolator dinamit.
Lumut
(Bryophyta)Lumut memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
1. Memiliki akar, batang, daun, tetapi bukan akar,
batang, daun sejati. Akar disebut rhizoid dan belum memiliki berkas pembuluh.
2. Rhizoid berfungsi menempelkan tubuh lumut dan hidup
ditempat yang lembab.
3. Berkembang biak dengan kawin dan tak kawin yang
disebut dengan pergiliran keturunan.
Perhatikan
pergiliran keturunan lumut berikut ini!
Pergiliran
keturunan tumbuhan lumut:
§ Spora lumut jatuh pada tempat cocok akan tumbuh
menjadi protonema.
§ Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut.
§ Lumut dewasa akan menghasilkan sel kelamin yaitu
anteridium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium
sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina).
§ Hasil pembuahan antara ovum dan spermatozoid disebut
zigot.
§ Zigot akan tumbuh menjadi sporogonium.
§ Sporogonium dewasa akan menghasilkan spora dalam
bentuk sporangium (kotak spora)
§ Sporogonium disebut sporofit dan tumbuhan lumut
disebut gametofit.
Tumbuhan
lumut dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:
1 ) Lumut Hati (Hepaticeae)Tumbuhan lumut ini belum memiliki batang dan
daun. Tubuhnya berbentuk lembaran dilengkapi rhizoid sebagai alat untuk
melekatkan tubuhnya ke dalam tanah. Contoh : Marchantia.
2 )
Lumut Daun (Musci)Tumbuhan lumut ini telah mempunyai batang,
daun dan akar rhizoid Contoh : Polytrichum.
Tumbuhan
Paku (Pteridophyta)
1. Tumbuhan paku sudah mempunyai akar batang dan daun
yang jelas.
2. Pada daun terdapat bulatan berwarna kuning/cokelat
disebut sorus (sori kalau banyak). Sorus merupakan kumpulan kotak spora yang
dibungkus indusium.
3. Tempat hidup menempel pada pohon bersifat epifit.
4. Perkembangbiakan secara kawin dan tak kawin yang
disebut pergiliran keturunan.
Perhatikan
skema pergiliran keturunan paku di bawah ini!
Pergiliran
tumbuhan paku:
§ Spora yang telah masak, jatuh pada tempat yang cocok
membentuk protalium.
§ Protalium menghasilkan anteridium sebagai penghasil
spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium sebagai penghasil sel telur
(sel kelamin betina).
§ Hasil pembuahan disebut zigot yang akan tumbuh menjadi
tumbuhan paku.
§ Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan spora
§ Tumbuhan paku disebut sporofit dan protalium disebut
gametofit.
Klasifikasi
Tumbuhan paku dibagi menjadi empat kelas, yaitu:
1) Paku lumut (Psilopitinae). Menyerupai tumbuhan lumut daun sebagian besar epifit. Contoh :
Psilotum nudun.
2) Paku ekor kuda (Equisetinae). Batang terdapat dalam tanah, cabang beruas-ruas, daun fertil
menghasilkan spora. Contoh: Equisetum sylvaticum.
3) Paku kawat (Lycopodiinae). Tubuhnya seperti rambut atau kawat, habitat di daerah
pegunungan.
4) Paku benar (Filicinae). Dapat hidup dimana mana, sorus berkumpul pada ujung, tepi, dan
tersebar dipermukaan daun. Contoh : Suplir, semanggi.
Manfaat
tumbuhan paku bagi manusia, yaitu : sebagai tanaman hias, sebagai bahan
obat-obatan, sebagai pupuk dan sebagai sayuran.
Tumbuhan biji (Spermatophyta)Merupakan tumbuhan penghasil biji yang
digunakan sebagai alat perkembangbiakan.
Berdasarkan
letak bakal biji dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1 ) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka).Gymnospermae adalah tumbuhan
yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, tetapi menempel pada daun
buah. Gymnospermae memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
§ Pohon berakar tunggang, daunnya berbentuk seperti
jarum, kecil tebal dan tipis lebar.
§ Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina disebut
srobilus yang mengandung sporangia.
Tumbuhan
biji terbuka dibagi menjadi beberapa kelas, antara lain:
a) CycadinaeMenyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip.
Contoh Cycas rumphii (Pakis haji)
b)
GnetinaeBatang berkayu, bercabang, daun tunggal.
Contoh Gnetum gnemon (mlinjo)
c)
ConiferinaeTumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk
kerucut, daun berbentuk jarum. Contoh Pinus merkusii (pinus/tusan)
Manfaat tumbuhan biji terbuka, antara lain :
a) sebagai bahan industri kertas: batang mlinjo dan pinus.
b) sebagai bahan obat-obatan: pinus.
c) sebagai bahan makanan: mlinjo.
d) sebagai tanaman hias: pakis haji.
2 )
Angiospermae (tumbuhan biji ter tutup)
Angiospermae
adalah tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah Angiospermae
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
§ Alat perkembangbiakan berupa bunga.
§ Organ tubuh akar batang daun sudah dapat dibedakan
dengan jelas.
§ Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan
beranekaragam.
§ Bakal biji tersimpan dalam daun buah.
§ Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan),
yaitu: antara sel spermatozoid dengan sel telur akan menghasilkan zigot atau
biji dan antara sel spermatozoid dengan inti kandung lembaga sekunder (KLS)
menghasilkan cadangan makanan.
Tumbuhan
biji tertutup dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
a) Dikotil atau dicotyledoneaeTanaman dikotil memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
§ tumbuhan biji berkeping dua.
§ akar tunggang.
§ daun tersebar berhadap-hadapan.
§ batang bercabang.
§ tulang daun menyirip atau menjari.
§ bagian daun berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
§ biji memiliki dua daun lembaga.
Tumbuhan
dikotil memiliki beberapa suku, antara lain:
(1)Suku getah–getahan (Euphorbiaceae)
Apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih
Contoh: Manihot utilisima (ketela pohon), Hevea brasiliensis (karet).
(2)Suku
kacang-kacangan (Papilonaceae).
Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering ditemukan
bintil-bintil akar. Contoh: Arachis hypogea (kacang tanah), Vigna sinensis
(kacang panjang).
(3)Suku
terung–terungan (Solanaceae)
Bunga berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan dalam berair
atau berdaging. Contoh: Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum (lombok)
b)
Monokotil/MonocotyledoneaeTanaman monokotil memiliki ciri–ciri
sebagai berikut:
§ tumbuhan biji berkeping satu.
§ akar serabut
§ daun berseling
§ tulang daun sejajar dan berbentuk pita.
§ bagian bunga berbilangan tiga.
§ biji memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan
monokotil memiliki beberapa suku, antara lain:
(1)Gramineae (rumput-rumputan). Contoh padi gandum, jagung dan tebu.
(2)Palmae (pinang-pinangan). Contoh: kelapa, kelapa sawit, dan palem.
(3)Liliaceae (bawang-bawangan). Contoh: bawang merah, bakung.
(4)Musaceae (pisang-pisangan). Contoh: pisang manila, pisang hawaii.
Berdasarkan ada tidaknya tulang ruas belakang pada hewan, dibedakan menjadi
dua:
Avertebrata
Avertebrata,
yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang. Avertebrata
memiliki beberapa filum, sebagai berikut:
1.
Protozoa (hewan bersel satu)Tubuh
bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak
memiliki plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara
berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)
2. Porifera
(hewan berpori–pori)Hidup di air, seluruh permukaan tubuh
berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan
untuk alat gosok pada waktu mandi. Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.
3.
Colenterata (hewan berongga)Hidup
di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan
sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada
tempat hidup dan medusa seperti payung melayang-layang di air.
4.
Vermes (cacing)Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu:
a)
Platyhelminthes (cacing pipih)Tidak
mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk
memasukkan makanan dan mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi
3
kelas, yaitu :
§ Turbellaris (cacing getar) contoh planaria.
§ Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola hepatica
(cacing hati).
§ Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi, cacing
pita babi.
b)
Nemathelminthes (cacing gilig)Tubuhnya
bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak
dengan kawin. Contoh Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale
(cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
c) Annelida (cacing gelang)Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin,
memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan.
Contoh: Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan).
Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu : lintah dan pacet.
5.
Arthropoda (hewan berbuku–buku)Tubuhnya
dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat indra yang peka terhadap
sentuhan panas, bau-bauan, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata
kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset. Arthropoda meliputi empat
kelas, yaitu:
a)
Insecta (serangga)Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut.
Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling
berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang bermuara
pada stigma. Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva–kepompong-dewasa
dan metamorfosis tak sempurna telur – nimfa–dewasa. Peredaran darah terbuka,
artinya darah mengalir di dalam pembuluh darah. Pencernaan makanan dari mulut
sampai anus.
b)
Crustaceae (udang–udangan)Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu
(cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan
pendek. Mempunyai kaki 5 pasang. Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.
c) Arachnoidea (laba–laba)Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan
perut (abdomen). Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru
buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar
dan beberapa mata kecil. Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
§ Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah .
§ Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajangking.
§ Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.
d)
Myriapoda (lipan)Tubuh terdiri atas kepala dan perut
(abdomen) yang beruasruas, tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas
dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu.
6.
Mollusca (hewan lunak)Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan
terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur.
Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
a)
Polecypoda (kerang)Tubuh dilapisi dua cangkang yang
dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri
dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam
(mutiara atau nakreas). Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka
melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.
b) Gastropoda (cumi–cumi)Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi
diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk memegang
mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan. Contoh : Gurita, cumi–cumi.
c) Cephalopoda (siput)Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air
dengan insang, berjalan dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan
lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan. Termasuk hewan hermafrodit
artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi
tidak melakukan pembuahan sendiri.
7.
Echinodermata (hewan berkulit duri)Tubuh
diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki
ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan
untuk melekat di dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat
pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan insang tersebar di seluruh
permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu
mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus.
Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
§ Asternoida (bintang laut)
§ Echinoidea (landak laut) d) Crinoidea (lilia laut )
§ Ophiuroidea (bintang laut) e) Holothuroidea (tripang).
Vertebrata
Vertebrata,
yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan vertebrata
dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1. Pisces (ikan)Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip
untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui
tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh
disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Contoh:
ikan bertulang rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan
bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.
2.
Amphibia (amfibi)Hidup di dua tempat, bernafas dengan
insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan
pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh: katak pohon, salamander.
3.
Reptillia (reptil)Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada
ular sisiknya sering mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan
bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contoh : kadal, buaya, ular.
4. Aves
(burung)Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi
tubuh.,tulang berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas
yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam
tubuh (internal). Contoh: burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan
sebagainya.
5. Mammalia (hewan menyusui)Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak
dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan
homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh:
§ Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan
orang utan.
§ Sebangsa hewan buas misalnya: harimau dan singa.
§ Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus, celurut,
dan tregiling.
§ Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan
tikus.
§ Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret.
§ Sebangsa hewan berbelalai misalnya: gajah.
§ Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan
paus.
§ Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru
Oleh Misyoto,S.T